Apa Itu Phubbing? Cuek?
š« S T O P P H U B B I N G
š±š²š±š²š±š²
JAUHI PHUBBING
Pada bulan Mei 2012 para ahli bahasa, sosiolog, dan budayawan berkumpul di Sidney University. Hasil pertemuan tersebut melahirkan satu kata baru dalam tata bahasa Inggris.
Kata tersebut adalah 'phubbing'.
Phubbing yaitu sebuah tindakan seseorang yang sibuk sendiri dengan gadget di tangannya, sehingga ia tidak perhatian lagi kepada orang yang berada di dekatnya.
Karena sudah menjadi fenomena yang sangat umum, dunia sampai memerlukan sebuah kata khusus untuk penyebutannya. Kini kata phubbing secara resmi sudah dimasukkan dalam kamus bahasa Inggris di berbagai negara.
Dalam bahasa Indonesia belum memiliki kata serapan dari phubbing ini. Padahal kita sendiri sering berbuat phubbing.
Ya Rabb. Kita sudah menjadi phubber sejati.
Padahal Rasulullah sangat memperhatikan adab saat berbicara dengan orang lain.
Dalam kitab Syamail Muhammadiyah, disebutkan Baginda Nabi selalu perhatian kepada lawan bicaranya. Bila ia tertawa maka Nabi ikut tertawa. Jika ia takjub terhadap apa yang sedang dibicarakan maka Nabi juga ikut takjub.
ŁŁŲ§ ŁŁŲ·Ų¹ Ų¹ŁŁ Ų§ŲŲÆ ŲŲÆŁŲ«Ł
"Dan Rasulullah tidak pernah memotong pembicaraan orang lain."
(Hadist Riwayat Tirmidzi)
Sering terjadi pemandangan di suatu masjid untuk shalat Jum'at, ada yang bermain medsos sepanjang khutbah! Ini namanya bukan lagi phubbing kepada orang lain, tetapi kepada Allah!
Karena sejatinya sejak langkah pertama kita masuk ke baitullah (masjid) maka kita sudah berhadapan kepada Allah. Sungguh mengherankan kalau ada orang niat mau shalat Jum'at ke masjid kok bawa hape.
Saudaraku, mari kita benahi diri sendiri. Tidak berarti kita berhenti gunakan hape, tapi setidaknya kurangi phubbing sebisa mungkin. Hargai orang-orang di sekitar kita. Dan lebih penting lagi, kita teladani Rasulullah sebagai panutan kita.
Jangan sampai handphone yang kita beli, justru memisahkan kita dengan orang-orang yang kita sayangi.
ššš
š±š²š±š²š±š²
JAUHI PHUBBING
Pada bulan Mei 2012 para ahli bahasa, sosiolog, dan budayawan berkumpul di Sidney University. Hasil pertemuan tersebut melahirkan satu kata baru dalam tata bahasa Inggris.
Kata tersebut adalah 'phubbing'.
Phubbing yaitu sebuah tindakan seseorang yang sibuk sendiri dengan gadget di tangannya, sehingga ia tidak perhatian lagi kepada orang yang berada di dekatnya.
Karena sudah menjadi fenomena yang sangat umum, dunia sampai memerlukan sebuah kata khusus untuk penyebutannya. Kini kata phubbing secara resmi sudah dimasukkan dalam kamus bahasa Inggris di berbagai negara.
Dalam bahasa Indonesia belum memiliki kata serapan dari phubbing ini. Padahal kita sendiri sering berbuat phubbing.
- Misalnya saat berbicara dengan petugas teller di bank, tangan kita sambil memainkan gadget.
- Ketika menemani anak-anak mengerjakan tugas sekolah, setiap satu menit sekali kita melirik layar handphone kalau-kalau ada notifikasi yang masuk.
- Pada momen makan berdua di restoran dengan istri, hape diletakkan sedekat mungkin di sisi kita dan mampu menyelak obrolan apapun ketika ada suara pesan dari medsos.
Ya Rabb. Kita sudah menjadi phubber sejati.
Padahal Rasulullah sangat memperhatikan adab saat berbicara dengan orang lain.
Dalam kitab Syamail Muhammadiyah, disebutkan Baginda Nabi selalu perhatian kepada lawan bicaranya. Bila ia tertawa maka Nabi ikut tertawa. Jika ia takjub terhadap apa yang sedang dibicarakan maka Nabi juga ikut takjub.
ŁŁŲ§ ŁŁŲ·Ų¹ Ų¹ŁŁ Ų§ŲŲÆ ŲŲÆŁŲ«Ł
"Dan Rasulullah tidak pernah memotong pembicaraan orang lain."
(Hadist Riwayat Tirmidzi)
Sering terjadi pemandangan di suatu masjid untuk shalat Jum'at, ada yang bermain medsos sepanjang khutbah! Ini namanya bukan lagi phubbing kepada orang lain, tetapi kepada Allah!
Karena sejatinya sejak langkah pertama kita masuk ke baitullah (masjid) maka kita sudah berhadapan kepada Allah. Sungguh mengherankan kalau ada orang niat mau shalat Jum'at ke masjid kok bawa hape.
Saudaraku, mari kita benahi diri sendiri. Tidak berarti kita berhenti gunakan hape, tapi setidaknya kurangi phubbing sebisa mungkin. Hargai orang-orang di sekitar kita. Dan lebih penting lagi, kita teladani Rasulullah sebagai panutan kita.
Jangan sampai handphone yang kita beli, justru memisahkan kita dengan orang-orang yang kita sayangi.
ššš